Flash Message

Rabu, 28 Desember 2011

Efek Rumah Kaca Karbon Ancam Laut

Polusi gas dari efek rumah kaca dalam jumlah besar sangat berpengaruh mengubah kandungan kimia di laut. Selain itu, emisi gas karbon juga menjadi ancaman ekosistem dalam kehidupan di laut.

POLUSI gas dari efek rumah kaca dalam jumlah besar mengubah kandungan kimia di laut. Jika tidak ada tindakan penanganan, ilmuwan memprediksikan populasi kerang akan rusak, begitu pula dengan area yang mengandalkan kerang sebagai sumber pendapatan.

Penelitian terbaru dari Woods Hole Oceanography Institution di Massachusetts mengatakan bahwa keasaman laut menjadi masalah yang serius. "Dalam 10 sampai 30 tahun ke depan, banyak negara yang akan terkena imbasnya, apalagi negara yang bergantung pada peternakan kerang, tiram, dan remis," ungkap Ilmuwan senior, Jadde Savitz, seperti yang kutip narionalgcographic. co.id, Senin (18/7).

Savitz dan organisasinya, Oceana, mendesak agar dukungan untuk sektor energi bersih lebih banyak. Perubahan tingkat keasaman laut sudah terajadi sejak revolusi Industri yang menyebabkan air laut menyerap terlalu banyak karbon dioksida dari pembakaran fosil. Penelitian menyatakan, hewan laut, seperti moluska dan karang, merupakan spesies paling terancam.

Selain itu, kehidupan laut Juga terancam oleh emisi karbon. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti asal Inggris dan Australia yang menemukan banyaknya material organik terkubur dalam lapisan sedimen tak beroksigen yang berasal dari 85 juta tahun yang lalu.

Menggunakan sampel material yang digali dari dasar samudra di kawasan barat

Afrika, kedua peneliti mempelajari lapisan sedimen dari periode Late Cretaceous (85 juta tahun lalu) selama jangka waktu 400.000 tahun. Hasilnya, mereka mendapati bahwa banyak material organik (kehidupan laut) terkubur di dalam lapisan sedimen tak beroksigen.

"Penelitian kami membuktikan adanya kematian massal di samudra ketika bumi menjalani proses efek rumah kaca dengan tingginya karbon dioksida di atmosfer dan kenaikan temperatur yang menyebabkan anjloknya oksigen yang dibutuhkan para hewan di air," kata Kennedy, salah seorang peneliti.

Kennedy menyebutkan, jumlah karbondioksida di atmosfer yang berlipat ganda dalam 50 tahun ke depan akan menjadi hantaman telak bagi ekosistem laut. Pasalnya, efek rumah kaca bisa menghadirkan hal serupa. Saat Ini, dead zone, kawasan dengan jumlah oksigen sangat minimal sehingga nyaris tidak mungkin menopang kehidupan, sudah semakin meluas di sejumlah lokasi dan samudra di seluruh dunia.

Luas total zona minim oksigen di lautan melebihi 2-10.000 kilometer persegi. Area tersebut tersebar di beberapa negara. Banyak kawasan perairan yang kekurangan oksigen, peningkatan karbon dioksida, temperatur, polusi dari limbah pertanian, serta faktor pemicu lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitors

Designed by Animart Powered by Blogger