Flash Message

Rabu, 02 November 2011

Sumber Emisi Gas Rumah Kaca

 
dan kebakaran hutan, industri peternakan, pembangkit listrik,dan transportasi merupakan penyumbang
terbesar emisi karbon,yang menyebabkan pemanasan global.
Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia 2008, Indonesia menduduki urutan ketiga dunia sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dunia, setelah Cina dan Amerika Serikat Penyebabnya diperkirakan hilangnya 2 juta hektare lahan hutan di Indonesia setiap tahun, baik karena kebakaran maupun penebangan liar, khususnya hutan di lahan gambut di Kalimantan.
Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara diperkirakan menyumbang 2 miliar ton karbon dioksida (CO2) ke udara. Nilai ini setara dengan 8 persen emisi global yang berasal dari ba-han bakar fosil. Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber emisi karbon dioksida di Indonesia setara dengan 638,975 gigaton.
Adapun penelitian yang dilakukan Center for International Forestry Research pada 2001 menyebutkan, kebakaran dan penebangan hutan di Indonesia melepas karbon lebih banyak ke atmosfer daripada yang dilepaskan Amerika Serikat dalam satu tahun. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu pencemar lingkungan terburuk ill dunia pada saat itu.
Selain kebakaran dan penebangan hutan, penyumbang emisi karbon di dunia adalah peternakan. Menurut laporan Badan Pangan Dunia PBB pada 2006, industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang paling tinggi IK persen. Jumlah ini melebihi gabungan dari seluruh transportasi di seluruh dunia, yang hanya 13 persen.
Sektor peternakan, masih menurut laporan tersebut, menyumbang 9 persen karbon dioksida (CO2) dan 117 person gas mitana. Gas metana mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun. Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam. Penyumbang emisi karbon lainnya pembangkit listrik dan kemudian disusul
sektor industri. Emisi karbon adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Seperti diketahui, pemanasan global merupakan kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca. Dan elek rumah kaca merupakan istilah untuk panas yang terperangkap di atmosfer bumi dan tak bisa menyebar.
Secara alami, gas-gas rumah kaca itu terdapat di udara atau atmosfer. Penipisan lapisan ozon semakin memperpanas suhu bumi. Sebab, makin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari, termasuk ultraviolet, memasuki bumi.
Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca itu. Peristiwa inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Begitulah. Selain CO2 sebagai salah satu gas rumah kaca, ada sejumlah polutan yang, bila terhirup manusia, berdampak buruk terhadap kesehatan. Polutan tersebut adalah gas nitrogen dioksida (NO2), yang berasal dari sektor transportasi, dan gas sulfur dioksida (SO2), yang berasal dari sektor rumah tangga Dari tahun ke tahun, secara per kapita emisi NO2 dan emisi SO2 cenderung naik.
Yang jelas, baik gas CO2, SO2, maupun NO2 dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernapasan, sesak napas, iritasi kulit, dan iritasi mata. Selain itu, gas-gas tersebut dapat menimbulkan gangguan jarak pandang dan penglihatan, sehingga dapal mengganggu semua bentuk kegiatan di luar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitors

Designed by Animart Powered by Blogger