Flash Message

Selasa, 01 November 2011

Asap Industri + Asap Kendaraan = Pemicu Efek Rumah Kaca


Dua gambar di atas pastinya tidak asing lagi di mata kita. Di tiap sudut kota pasti ada dua komponen tersebut sebagai efek atau hasil dari kegiatan kita, dan tentunya gas-gas buangan tersebut jadi makanan sehari-hari kita, baik secara fisik, aroma, maupun efektifitas bagi kesehatan dan lingkungan. Memang kelihatannya abstrak tetapi dampak secara faktual pastilah ada.
Industri merupakan kebutuhan utama bagi suatu negara, terutama negara-negara berkembang seperti Indonesia. Tidak kalah pentingnya transportasi juga menjadi penunjang dalam pertumbuhan suatu negara berkembang. Namun apa artinya sebuah kemajuan bangsa bila lingkungan hidup yang melingkupinya tidak ikut maju pula, karena kita semua tau akan dampak yang di timbulkan oleh pengembangan industri dan transportasi yang berlebihan.
Adanya gas-gas polutan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem, entah itu dari faktor biotik, abiotik, ataupun kedua-duanya. Gas-gas buangan yang sudah terlalu banyak dapat mengubah warna langit. Tidak perlu jauh-jauh, di Surabaya misalnya, beberapa minggu yang lalu bulan berwarna  merah. Berdasarkan Jawa Pos, warna merah tersebut diakibatkan oleh partikel-pertikel merah yang terdiri dari komponen-komponen beracun. Tentunya partikel-partikel tersebut berasal dari gas buang industri dan kendaraan. Dalam jangka panjang fenomena ini akan menampakkan suatu dampak pada ketidakseimbangan lingkungan.

Paparan di atas masih dalam lingkup suatu kota. Secara global dan dalam jangka panjang akan menimbulkan efek rumah kaca. Di mana gas-gas buangan tersebut naik ke atmosfer membentuk suatu awan transparan yang sifatnya seperti kaca, yaitu dapat ditembus oleh cahaya matahari tetapi menyerap sinar panas. Panas yang diterima oleh bumi sebagian diserap dan sebagian kembali ke angkasa. Tapi dengan adanya awan transparan, panas akan terperangkap oleh awan transparan tersebut. Sehingga suhu di bumi meningkat.
Dampak yang timbul dari efek rumah kaca ini tentunya kembali kepada manusia. Munculnya berbagai macam penyakit akan menjadi konsekuensi yang akan dihadapi oleh manusia. Tidak hanya itu, beberapa makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi akan punah. Seiring dengan semakin parahnya efek rumah kaca, suhu akan meningkat dan mencairkan es di kutub. Akibatnya permukaan air laut naik dan negara-negara kepulauan akan hilang.
Begitu besar dampak efek rumah kaca, baik di bidang kesehatan, ekologi, sosial, dan lain-lain. Solusi yang diperlukan tidak bisa dilakukan dengan menghilangkan sumber polutan secara total dan tidak cukup solusi untuk jangka pendek saja. Untuk gas buang industri, bisa diterapkan prinsip elektroforesis pada cerobong asapnya. Di mana cerobong asap dilengkapi dengan pengendap listrik berupa lempeng logam bermuatan listrik yang akan mengendapkan partikel-partikel padat pada gas buangan dan mengendapkannya di bawah cerobong asap. Untuk masalah polusi kendaraan bermotor dapat diatasi dengan cara menambahkan katalitik konverter yang menetralkan gas buang menjadi gas yang ramah lingkungan.
Menerapkan solusi-solusi yang ada sama artinya menyelamatkan lingkungan hidup sedikit demi sedikit. Mari kita lestarikan bumi kita untuk masa depan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitors

Designed by Animart Powered by Blogger