Flash Message

Selasa, 01 November 2011

Dampak Yang Ditimbulkan Oeh Emisi Rumah Kaca Bagi Kesehatan Manusia

Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang menjadi tantangan kita pada abad ini. Dengan perubahan iklim tersebut memaksa kita untuk merubah pola hidup dan berubahnya peradaban manusia yang lebih baik, memperhatikan lingkungan dan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan hukum alam. Namun akibat perubahan dunia dan aktifitas manusia modern, maka konsekuensi dari aktifitas ini adalah fenomena pemanasan global akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini disinyalir adalah akibat dari adanya emisi gas dari hasil kegiatan manusia.


Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang menjadi tantangan kita pada abad ini. Dengan perubahan iklim tersebut memaksa kita untuk merubah pola hidup dan berubahnya peradaban manusia yang lebih baik, memperhatikan lingkungan dan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan hukum alam. Namun akibat perubahan dunia dan aktifitas manusia modern, maka konsekuensi dari aktifitas ini adalah fenomena pemanasan global akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini disinyalir adalah akibat dari adanya emisi gas dari hasil kegiatan manusia.
Sejatinya, emisi gas yang berasal dari hasil bakaran dalam kegiatan manusia merupakan konsekuensi kehidupan sehari-hari di planet bumi ini. Emisi gas yang terjadi, pun bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia, tapi juga dari proses alami. Gas yang diemisikan secara alami ini, merupakan bagian dari proses daur ulang yang selalu terjadi secara dinamik dalam rangka menuju keseimbangan alamiah. Selama jumlah emisi gas hasil bakaran itu masih dalam batas-batas kesanggupan alam mendaur-ulangkan kembali, emisi gas tidak akan mengganggu secara nyata kehidupan di bumi. Namun, apabila peningkatan gas akibat kegiatan manusia telah melampau kepasitas daur ulang alami, tentu saja menyebabkan penumpukan gas, tidak hanya pada lingkungan mikro, tetapi juga telah menyebabkan goyahnya keseimbangan lingkungan makro, di antaranya dalam bentuk pemanasan global yang secara tidak langsung berakibat pada kesehatan masyarakat.
Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam be
Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang menjadi tantangan kita pada abad ini. Dengan perubahan iklim tersebut memaksa kita untuk merubah pola hidup dan berubahnya peradaban manusia yang lebih baik, memperhatikan lingkungan dan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan hukum alam. Namun akibat perubahan dunia dan aktifitas manusia modern, maka konsekuensi dari aktifitas ini adalah fenomena pemanasan global akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini disinyalir adalah akibat dari adanya emisi gas dari hasil kegiatan manusia.
Sejatinya, emisi gas yang berasal dari hasil bakaran dalam kegiatan manusia merupakan konsekuensi kehidupan sehari-hari di planet bumi ini. Emisi gas yang terjadi, pun bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia, tapi juga dari proses alami. Gas yang diemisikan secara alami ini, merupakan bagian dari proses daur ulang yang selalu terjadi secara dinamik dalam rangka menuju keseimbangan alamiah. Selama jumlah emisi gas hasil bakaran itu masih dalam batas-batas kesanggupan alam mendaur-ulangkan kembali, emisi gas tidak akan mengganggu secara nyata kehidupan di bumi. Namun, apabila peningkatan gas akibat kegiatan manusia telah melampau kepasitas daur ulang alami, tentu saja menyebabkan penumpukan gas, tidak hanya pada lingkungan mikro, tetapi juga telah menyebabkan goyahnya keseimbangan lingkungan makro, di antaranya dalam bentuk pemanasan global yang secara tidak langsung berakibat pada kesehatan masyarakat.
Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim..
WHO juga menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan pesisir, dan mencemari sumber-sumber air bersih sehingga menurunkan kualitas air. Akibatnya adalah wabah kolera dan malaria di negara miskin.. Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir dan wilayah pesisir pantai yang tercemar merupakan sarana penularan penyakit, hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak. Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya penyakit lama timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah penyebarannya makin meluas, mengingat nyamuk berkembang biak pada suhu lembab dan panas, maka dengan bertambahnya nyamuk, maka kontak dengan manusia juga bertambah.
Dampak pemanasan global secara langsung (mis. pada suhu panas membuat manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (mis. meningkatnya penyakit menular, antara lain : malaria, DBD,penyakit yang ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, mis. perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian menimbulkan masalah psikologi, mis. stress. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Sesungguhnya hal tersebut dapat dicegah, salah satu langkah pencegahan melalui Sistem Bio Informatika, yaitu penanganan perubahan dengan mengadakan peringatan dini sebelum terjadi wabah, maka diharapkan wabah penyakit dapat dicegah. Desa siaga mampu menjawab permasalahan ini. Selanjutnya mengendalikan perubahan yang terjadi akibat pemanasan global dengan mengendalikan sumbernya pada transportasi, pertanian, perilaku gaya hidup boros pada penggunaan energi, pembalakan hutan, dan semakin mengurangi pengrusakan ekosistem sehingga efek rumah kaca menurun, serta kita dapat mencegah dengan memelihara lingkungan hidup, yang dimulai dari diri kita sendiri.
Secara politik bahwa kebutuhan akan peraturan penyelamatan lingkungan semakin mendesak, karena dampak dari pemanasan global sangat luas, tidak terbatas pada masalah lingkungan dan dampak ekonomi saja, namun menyangkut kesehatan manusia. Sehingga diperlukan upaya advokasi kepada ahli kesehatan untuk lebih aktif terlibat dalam pembuatan peraturan tentang penggunaan energi dan konservasi lingkungan. Serta para pemimpin politik diharapkan mempunayai kemauan untuk menyiapkan tindakan yang cepat dalam menghadapi berbagai wabah penyakit seperti demam berdarah dengue, sangt sensitif terhadap perubahan iklim.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitors

Designed by Animart Powered by Blogger